ahlan wasahlan fi rizki imron site: kurikulum pai sltp/sma

selamat datang di blog rizki imron...

asslmualaikum warahmatullahiwabarokatuh

Jumat, 25 Maret 2011

kurikulum pai sltp/sma

EVALUASI PENDIDIKAN UPAYA DARI PELAKSANAAN KURIKULUM DI SEKOLAH
Sebuah pembahasan pada mata kuliah Telaah Kurikulum PAI MTs/MA















Oleh :
Rizki Kurniawan
NIM : 0821 0119

Dosen Pengampu
DR. Amir Rusdi





FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2010/2011


Pendahuluan
Dalam penggunaan sehari-hari, istilah evaluasi sering dipadankan dengan istilah asseessment (pengukuran), tes, ujian, dan ulangan. Dari kelima istilah tersebut, istilah tersebut, istilah evaluasi memiliki ruang lingkup yang lebih luas karena mencakup kesemuanya.
Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Kurikulum yang dilaksanakan oleh sekolah bertujuan agar sekolah tersebut dapat memenuhi kebutuhan atau kualitas sekolah dapat lebih baik.
Maka dari itu, evaluasi hasil belajar sebagai bagian dari kurikulum di sekolah merupakan upaya untuk mengkoreksi dan meningkatkan kualitas suatu sekolah. Inilah sebuah pembahasan makalah yang mengulas evaluasi hasil belajar merupakan bagian dari pelaksanaan kurikulum disekolah.
Telaah kurikulum adalah disiplin ilmu yang menganalisi kurikulum berdaarkan asas-asas kurikulum. Yakni asas filsafat, asas psikologi pendidikan, asas sosiologis dan asas ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat asas inilah yang mengembangkan kurikulum.
Saat ini penulis mencoba mengulas kurikulum dari segi psikologi pendidikan dalam hal evaluasi. sebagaimana judul makalah “evaluasi pendidikan upaya dari pelaksanaan kurikulum disekolah”
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber referensi kedepan.



Rumusan masalah
A. Bagaimana konsep Evaluasi dalam kurikulum !
B. Seperti apa jenis-jenis evaluasi yang dilaksanakan di sekolah !
C. Apa upaya dari hasil evaluasi disekolah untuk mencapai tujuan pendidikan !





A. Konsep Evaluasi dalam Kurikulum
Dalam penggunaan sehari-hari, istilah evaluasi sering dipadankan dengan istilah asseessment (pengukuran), tes, ujian, dan ulangan. Dari kelima istilah tersebut, istilah tersebut, istilah evaluasi memiliki ruang lingkup yang lebih luas karena mencakup kesemuanya.
1. Pengertian evaluasi dari sudut pandang pendidikan
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam system pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan.
Evaluasi hasil belajar adalah semua proses dan alat yang digunakan guru untuk membuat keputusan tentang kemajuan belajar yang dicapai oleh siswa.
Evaluasi yang dalam bahasa inggris dikenal istilah evaluation adalah suatu yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauhmana tujuan program telah tercapai. Arikunto yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai.
Setidaknya ada tiga unsur evaluasi hasil belajar, yaitu :
1. Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan berkesinambungan.
2. Dalam evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data berkenaan dengan objek yang dievaluasi.
3. Evaluasi, dalam pembelajaran khususnya, tidak terlepas dari tujuan pembalajaran yang dirumuskan .
Evaluasi pendidikan merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk atau suatu proses yang berlangsung dalam rangka menuntut nilai dari suatu dalam dunia pendidikan. Evaluasi pendidikan juga diartikan kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.
Lembaga administrasi Negara mengumumkan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai berikut :
1. Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan dengan tujuan yang telah ditentukan.
2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik ( feed back ) bagi penyempurnaan pendidikan.

2. Konsep dasar Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Selain itu, kurikulum adalah semua hal di dalam sekolah, termasuk diluar kelas, aktivitas, bimbingan, dan hubungan antar pribadi. Kurikulum adalah semua yang direncanakan oleh sekolah .
Kurikulum sebagai kegiatan berencana adalah semua kegiatan yang direncanakan tentang apa yang akan diajarkan dan dengan cara begaimana hal itu dapat diajarkan dengan berhasil. Ini mencakup perencanaan pembelajaran, urutan bahan-bahan pelajaran, metode dan tekhnik-tekhnik mengajar dan hal-hal yang dapat direncanakan agar pelajaran berjalan dengan baik.
Kurikulum bukan dokumen tertulis, karena yang dievaluasi bukan hanya dokumen tertulis, tetapi juga yang dievaluasi kebehasilan implementasi kurikulum tertulis itu di dalam kelas.
Dari sekian banyak interpretasi kurikulum diatas nampaklah bahwa apa yang di rencankan oleh sekolah adalah kurikulum. Begitupun dengan pelaksanaan evaluasi belajar siswa disekolah merupakan bagian dari pelaksanaan kurikulum di sekolah.

B. Jenis-jenis evaluasi yang dilaksanakan di sekolah
Evaluasi memegang peranan penting untuk menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dicapai. Hasil evaluasi diharapkan dapat membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, pertanggung jawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan, serta mendapat dukungan dari mereka yang terlibat dalam program tersebut.
Terkhusus dalam bidang pendidikan evaluasi dapat memperbaiki sistem pendidikan kita yang sering berubah dan tidak seimbang. Untuk itulah evaluasi yang dilaksanakan di sekolah-sekolah dapat mengetahui tingkat mutu pendidikan di sekolah tersebut.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai evaluasi di sekolah berdasarkan jenis evaluasi.
1. Tes awal ( pre test )
Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan dengan yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Karena itu maka butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah.
Materi tes awal difokuskan pada bahan-bahan penting yang akan diajarkan. Dengan dikalsanakannya tes awal ini, guru memanfaatkan waktu belajar benar-benar untuk mempelajari hal-hal yang baru yang belum dikuasai siswa. Tes awal ini dapat dilaksanakan dengan cara tertulis ataupun dengan cara lisan.

2. Tes akhir ( Post Test)
Tes akhir sering dikenal dengan istilah post test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik.
Isi atau materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting, yang telah di ajarkan kepada para peserta didik, dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal.
Jika tes hasil tes itu lebih baik daripada tes awal, maka dapat diartikan bahwa program pengajaran telah berjalan dan berhasil dengan sebaik-baiknya .
3. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar dan mengajar. Materi tes formatif difokuskan pada bahan-bahan (konsep) penting telah diajarkan pada suati unit pelajaran.
Hasil tes formatif ini digunakan untuk melihat apakah semua yang telah diajarkan dapat diteruskan pada pokok bahasan yang baru. Bila sudah dikuasai, pembelajaran dapat dapt diteruskan pada pokok bahasan yang baru. Bila ada ada bagian-bagian yang belum dikuasai, maka materi yang belum dikuasai itu harus dibahas lebih dahulu sebelum dilanjutkan kepada pokok bahasan yang baru. Tes formatif dapat dilaksanakan secara lisan atau tertulis.
4. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa. Tes sumatif dari mteri pelajaran yang telah diajarkan selama satu semester.
Hasil tes ini digunakan untuk mengisi nilai raport siswa. Tes sumatif dilaksanakan secara tertulis, agar setiap siswa dalam kelas mendapat pertanyaan sama,s ehingga nilai siswa dalam kelas dapat dipertimbangkan.
5. Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan program kegiatan tertentu. Tes model ini biasanya digunakan untuk meyeleksi calon siswa.
Hasil seleksi digunakan untuk memilih yang paling baik ari jumlah pelamar. Tes seleksi dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis atau kombinasi ketiganya.
6. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Tes ini biaanya disusun dengan ruang lingkup ( scope ) yang luas dan memiliki kesukaran yang bervariasi agar dapat membedakan antara siswa yang telah dan yang belum menguasai pelajaran.
7. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah lekemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya. Pelaksanaan tes diagnostik dilakukan setelah selesai proses pembelajaran. Jika hasil tes ini menunjukkan penguasaan yang rendah, maka kepada siswa memperbaiki tingkat penguasaannya.
Tes diagnostik ini dapat dilaksanakan secara lisan, tertulis, tes pembuatan atau kombinasi ketiganya. Tujuannya adalah untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa, maka harus terlebih dahulu diketahui bagian mana dari pengajaran yang memberikan kesulitan belajar siswa.

C. Evaluasi indikator acuan mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peranan penting. Keberhasilan proses pendidikan secara langsung akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut. Salah satu indikator kualitas pendidikan yang baik adalah lulusannya yang berkompeten atau kompetensi lulusan. Kompetensi merupakan fungsi dari banyak variabel antara lain kemampuan peserta didik, kemampuan pendidik, fasilitas, manajemen dan perkembangan pengetahuan ilmiah dan teknologi serta seni
Evaluasi mempunyai fungsi : Kurikuler (alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran), instruksional (alat ukur ketercapaian tujuan proses belajar mengajar), diagnostik (mengetahui kelemahan siswa, penyembuhan atau penyelesaian berbagai kesulitan belajar siswa)., placement (penempatan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya, serta kemampuannya) dan administratif BP (pendataan berbagai permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif bimbingan dan penyuluhanya).
Sesuai dengan amanah Undang-Undang sisdiknas no 20 tahun 2003 pasal 3 bab II bahwa :
Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemempuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangknya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kesimpulan

Evaluasi hasil belajar adalah semua proses dan alat yang digunakan guru untuk membuat keputusan tentang kemajuan belajar yang dicapai oleh siswa.
kurikulum adalah semua hal di dalam sekolah, termasuk diluar kelas, aktivitas, bimbingan, dan hubungan antar pribadi. Kurikulum adalah semua yang direncanakan oleh sekolah. Kurikulum sebagai kegiatan berencana adalah semua kegiatan yang direncanakan tentang apa yang akan diajarkan dan dengan cara begaimana hal itu dapat diajarkan dengan berhasil.
Hal ini evaluasi bagian dari upaya pelaksanaan kurikulum di sekolah mengharapkan tercapainya dari tujuan pendidikan nasional yakni Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangknya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab

















Daftar Pustaka


Daryanto, 2005. Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta )
Djaali dan Pudji Muljono, 2007, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan,
( Jakarta : Grasindo)
Hasan, S. Hamid. 1988. Eveluasi Pendidikan. ( Jakarta : Depdikbud, Dikti )
Karoma, 2004, Tugas Individu pengembangan Kurikulum dan system pembelajaran, Lampung
Khadijah , Nyayu, 2009, Psikologi Pendidikan. ( Palembang : Grafika Telindo Press )
Purnomo, Edy dan Sudji Munadi, 2005, Evaluasi Hasil Belajar Dalam implementasi kurikulum Berbasis kompetensi Di sekolah menengah kejuruan, ( Jakarta : Cakrawala Pendidikan )
Sakni, Ridwan, 2006. Pengembangan Sistem Evaluasi pendidikan, ( Palembang
: IAIN Press)
Sujiono, Anas, 2009. Pengantar evaluasi pendidikan ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada )
Undang-Undang Sisdiknas no 20 tahun 2003, depdikbud KBRI Tokyo

Aderusliana.wordpress.com/2007/11/05/konsep-dasar-evaluasi-hasil-belajar. 20/12/2010 : 22.07
http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/materi-pertemuan-kedua.html jam 2:32, 4 januari 2011
http://weblog-pendidikan.blogspot.com/2009/09/fungsi-dan-tujuan-evaluasi-pembelajaran.html jam 2:32 tanggal 4 jnuari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar